Sabtu, 29 Maret 2014

Lingkungan Hidup(Banjir dan Pembakaran Hutan)

Lingkungan Hidup(Banjir dan Pembakaran Hutan)

          Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia (Wikipedia).
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya. Seperti salah satu contoh kecil yang kita ketahui yang sering terjadi dinegri kita yang tercinta ini adalah persoalan banjir yang selalu terjadi di musim penghujan, dan baru saja terjadi pembakaran hutan, dan lain sebagainya.
Pada umumnya manusia juga harus merawat keseimbangan lingkungan hidup sekitar, karena tanpa kita sadari jika ekosistem tidak seimbang akan sangat berdampak buruk kehidupan manusia itu sendiri. Contoh seperti membuang sampah sembarangan, mungkin kita tidak merasa dampaknya secara langsung tetapi sampah yang kita buang sembarangan bisa membuat suatu tempat tersebut akan menjadi tidak enak untuk dilihat dan bisa menghambat saluran pembuangan sehingga bisa banjir.
Itulah sesuatu yang selalu dianggap mudah namun berdampak besar dikemudian hari, saya sebagai mahasiswa jujur sangat terganggu dengan aktifitas orang yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan tersebut, tapi saya memulai dengan hal kecil untuk membiasakan diri untuk peduli lingkungan. Seperti membersihkan atau membuang sampah pada tempatnya.
Salah satu penyebab rusaknya lingkungan pada saat ini adalah  suatu kebiasaan yang kecil tapi berdampak besar bagi suatu lingkungan adalah suatu budaya membuang sampah.sampah yang tidak bisa diolah yaitu sampah plastik. Karena dalam hal ini sampah plastic tidak bisa diuraikan oleh organisme dan melekat pada tanah. Dalam hal ini plastik mengandung banyak kandungan bahan kimia,banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain. Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita. Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita.
Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang paling besar dan bersifat dan bersifat sangat merugikan. Perbaikan kerusakan hutan akibat kebakaran memerlukan waktu yang lama, terlebih lagi untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan kebakaran hutan seperti berikut ini.
1.                  Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api (hot spot) cukup tinggi terutama lahan gambut di musim panas dan kemarau yang berkepanjangan.
2.                  Dilarang membuka ladang atau lahan pertanian dengan cara membakar hutan.
3.                  Dilarang meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
4.                  Tidak membuat arang di hutan.
5.                  Tidak membuang puntung rokok sembarangan di dalam hutan.
Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan perlindungannya telah diatur dalam UUD 45.  Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang makin sering terjadi. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan cukup besar mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global, dan asapnya mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara. Gangguan asap karena kebakaran hutan Indonesia akhir-akhir ini telah melintasi batas negara.